Saturday, April 9, 2022

Honda Accord SM4 yang di brand “Maestro - Bagus Ananda

Ini tulisan Bagus Anada di FB Group Motuba. Kali ini Bagus Ananda coba review motuba 29 tahun produk Jepang. Lihat iklannya saat baru keluar di tahun 1990, udah bikin ngiler lihat lampu diamond cut nya yang bening dan jadi salah satu pionir di Indonesia. Sebetulnya tahun 1989, Nissan sudah rilis juga “lampu masa depan” berteknologi projector dan satunya diamond cut, tapi pada jaman itu modelnya terlalu mendahului zaman (saya review nanti soal Cefiro).

Kembali ke Maestro, jaman kuliah, tambah kepincut lihat pak dosen datang ngajar pakai unit ini. Kayak bentuknya selera USDM banget, dan memang di Amerika Serikat model ini juga banyak terlihat di jalanan. Pernah naik punya ortu temen pas usia mobilnya masih dibawah 5 tahun, kok lembut empuk senyap ya.



Dibekali mesin kode F20A mungkin sekitar 1.998 cc 4 silinder SOHC, sudah electronic injection / PGM-FI. Seangkatannya ada Toyota Corona ST171 “Absolute” mesin 3S-FE twincam 4 silinder 16 katup dan injeksi elektronik juga/EFI dan yang jadi raja power, Mitsubishi Eterna, yang GTi dibekali mesin legendaris 4G63 DOHC MPI, dan ada Super Saloon bermesin SOHC karbu.

Model body Maestro cenderung boxy sehingga timeless di masa sekarang. Eksterior berdesain mapan, namun terdapat titik rawan karat di sekitar lis kaca belakang dan area fuel lid. Wheelbase salah satu yang terpanjang di kelasnya sehingga ruang kaki penumpang belakang terasa lega (misalnya dibandingkan dengan Nissan Cefiro). Jok masih dibekali bahan fabric namun lembut dan empuk, dengan warna biru elegan, menyesuaikan dengan warna doortim dan dasbor.

Aura luxury masih tetap terpancar hingga saat ini. Pada dasbor yang berdesain lapang dan memudahkan kontrol ke depan, sudah ada fitur digital climate control. Namun karena ada kabel engsel mesti hati2 betul saat tutup panel controllernya. Baiknya dibiarkan posisi terbuka saja. Indikator pintu terbuka sudah ada di cluster speedometer. Tak lupa laci koin khas Accord tetap tersedia di sisi kanan. Untuk peredaman kabin termasuk baik. Saat hujan deras, sumber suara rintik air berasal dari kaca depan. Minim sekali suara di plat atap, sehingga kita setel audio masih lebih dominan suaranya.

Performa Honda Accord SM4

Performa mesin diatas kertas, banding kompetitornya paling minimalis, 115 ps. Tapi ternyata Honda mengkombinasikan dengan racikan gear ratio yang ciamik, terbukti nafasnya tetap panjang di putaran atas (sekedar tes kecepatan, kondisi mobil fit, driver fit, jalan lowong, kecepatan 170-180 masih anteng mesinnya—apa mungkin faktor filter udara K&N juga). Untuk konsumsi BBM sendiri terbilang hemat, jarum petunjuk bensin turunnya lama. Salah satu poin jika mesin keadaan standar namun dirawat optimal.

Secara umum menyenangkan sih mobil ini, minusnya mungkin ada di radius putar yang besar, jadi mesti ambil ancang2 dulu kalau mau berputar. Satu lagi, engine mounting sudah agak langka yang original terutama sisi sebelah kiri. 

Demikian review singkat motuba Accord Maestro 1993. Wassalamu’alaikum

No comments:

Post a Comment